Disebut penyakit silent killer perempuan, kenali gejala, penyebab dan upaya pencegahan kanker serviks…
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks oleh Komite Penanggulangan Kanker Nasional, kanker serviks adalah tumor ganas yang berasal dari serviks. Serviks sendiri merupakan sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina melalui ostium uteri eksternum.
Tahun 2010, estimasi jumlah kasus kanker serviks dari registrasi kanker berdasarkan populasi, registrasi data vital, dan data otopsi verbal dari 187 negara sejak tahun 1980 hingga 2010 ditemukan 454.000 kasus banyaknya.
Di Indonesia sendiri, kanker serviks menduduki urutan kedua dari 10 kanker terbanyak berdasarkan data dari Patologi Anatomi 2010 dengan insiden sebesar 12,7%.
Pada Februari 2022 lalu, Kemkes kembali merilis data bahwa kasus kanker serviks terjadi pada 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian mencapai 13,9 per 100.000 penduduk.
Gejala kanker serviks
Hingga kini, kanker serviks masih menjadi salah satu penyakit mematikan khususnya bagi kaum perempuan.
Penyakit ini menyerang tanpa kenal umur, jadi memang sudah sepantasnya setiap perempuan dihimbau tetap waspada. Belum lagi, penyakit ini kadang tidak menunjukkan gejala, itu pula yang menjadi penyebab mengapa kanker serviks disebut juga sebagai silent killer.
Beruntungnya, beberapa penderita juga menunjukkan gejala hingga akhirnya bisa mendapatkan penanganan pertama. Adapun gejala kanker serviks yang bisa ditemukan adalah:
- Menurunnya selera makan
- Rasa nyeri di bagian perut
- Rasa nyeri di bagian tulang
- Panggul terasa sakit
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis
- Hingga merasa sakit usai berhubungan seksual
Bagi kamu yang merasakan gejala-gejala di atas, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti apa yang sedang terjadi di dalam tubuh dan lekas mendapatkan pengananan. Ini dibutuhkan mengingat salah satu dampak paling mengerikan yang ditimbulkan oleh kanker serviks adalah kematian.
Penyebab kanker serviks
Ada beberapa yang hal yang merupakan penyebab penyakit kanker, diantaranya adalah, merokok atau gaya hidup yang tidak sehat, hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda, belum menerima vaksinasi atau imunisasi HPV, sampai faktor risiko melahirkan di bawah usia 17 tahun.
Upaya pencegahan
Urusan sakit, kita selalu sepakat dengan kalimat bahwa mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, usai mengetahui gejala dan penyebab kanker serviks, ada baiknya pula kita mengetahui upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
1. Lakukan vaksinasi HPV
Baru-baru ini, Kemkes mengumumkan akan membuat vaksinasi HPV sebagai program nasional untuk mencegah kanker serviks di Indonesia.
Sebetulnya, vaksi ini telah dibagikan sejak 2016. DKI Jakarta menjadi kota pertama yang mendapatkan vaksin tersebut. Disusul tahun berikutnya di Yogyakarta dan 2018 di Surabaya. Selanjutnya vaksin yang sama dibagikan di Manado dan Makassar pada tahun 2019, lalu Karang Anyar dan Sukoharjo pada 2020. Tahun 2021, program ini dilangsungkan di Kediri dan Lamongan lalu tahun ini akan fokus di Jawa-Bali dan sebagian provinsi Sulawesi.
Mengacu pada data Yogyakarta, vaksin HPV terbukti menurunkan angka prevalensi kanker serviks sehingga vaksin ini akan dijadikan program nasional yang dilakukan secara bertahap.
Bagi kamu yang belum mendapatkan vaksin HPV, tetap pantau infomasi teraktual dari Kementerian Kesehatan mengingat vaksin ini dibagikan secara gratis.
2. Menjalani gaya hidup sehat
Untuk mencegah kanker serviks, hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan gaya hidup sehat seperti menjauhi rokok, rutin berolahraga, dan mengontrol pola makan,
3. Melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat
Hiduplah setia dengan satu pasangan. Jalani hubungan seksual yang aman dan sehat. Pemahaman ini tak hanya penting untuk mencegah HIV dan AIDS saja, melakukan seks bebas dengan orang lain juga dapat menyebabkan kanker serviks. Selain itu, hindari melakukan hubungan seksual di bawah umur.
4. Rutin melakukan pemeriksaan pap smear
Pap smear atau pap test merupakan prosedur screening terhadap potensi kanker serviks. Periksaan ini dilakukan untuk melihat keberadaan sel kanker atau pra-kanker pada serviks.
Bagi kamu yang berusia 21-65 tahun dan telah aktif melakukan hubungan seksual, sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan pap smear. Diluar negeri, pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan tiap tiga tahun sekali, sedangkan di Indonesia dianjurkan dilakukan rutin setiap tahunnya.